SAMBUTAN CONFERENCE CHAIR KCIF 2025
Dear para peserta KCIF2025 yang baik,
Atas nama Tim KCIF2025, saya mengucapkan selamat datang pada Anda semua di 3rd Annual Kartini Conference on Indonesian Feminisms (KCIF2025)! Terima kasih tak terhingga atas kontribusi dan partisipasi Anda dalam KCIF2025 ini.
Sebagai Conference Chair, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya pada Tim KCIF2025, mereka yang tahun ini menjadi bagian dari Conference Organizer, yang bekerja keras menyiapkan KCIF2025. You are the best! Seperti KCIF sebelumnya, KCIF2025 berlangsung secara online melalui Zoom. Tidak hanya pada tahap pelaksanaan, tapi semua kegiatan untuk mempersiapkan konferensi ini juga dilakukan secara online.
Bukan hal mudah menyiapkan kegiatan “sebesar” KCIF melalui persiapan yang dilakukan secara online. Bahkan, sesekali, persiapan harus dibumbui ketegangan karena kesalahpahaman dan miskomunikasi. Tapi, kami sadar, inilah dunia baru kita, di mana interaksi dan kerja virtual telah menjadi praktik sosial-budaya baru. Teknologi informasi telah menjelma menjadi teknologi sosial yang massif dan mulai mengalami kemapanan, keluar dari level the emergence. Kami belajar dan menikmati perkembangan ini dalam persiapan KCIF2025. Dengan kerja online ini juga, dengan senang hati, kami bisa mengadakan KCIF2025 secara probono dan gratis. Interaksi dan kerja online tidak menuntut biaya ekstra --misalnya untuk transportasi, akomodasi, konsumsi, atau perdiem-- untuk mengikuti konferensi ini. Semua yang terlibat dalam KCIF2025 berkontribusi secara sukarela; semua proses dalam KCIF2025 tidak dipungut biaya/fee alias gratis. Sekali lagi, dari hati terdalam, terima kasih atas kontribusi Anda semua: Tim KCIF2025, narasumber undangan (invited speakers), presenter, panel chair, moderator, fasilitator, penampil seni, pembawa acara, Juru Bahasa Isyarat, English-Indonesian Interpreters, dan peserta. Y’ll are really the best!
KCIF2025 diorganisasi oleh A Consortium for Plural and Inclusive Indonesian Feminisms yang terdiri dari LETSS Talk Talk (Let’s Talk about SEX n SEXUALITIE), Kalyanamitra, dan Mitra Wacana. Dengan konsorsium, kami ingin memberi pesan tentang pentingnya kolaborasi yang melibatkan berbagai elemen feminisme Indonesia dalam berbagai agenda gerakan. Kolaborasi memberi pelajaran penting tentang berbagi dan saling mengisi sumber daya, pemahaman visi-misi, leadership yang setara, hingga berbagai urusan teknis. Perkembangan gerakan feminisme Indonesia yang semakin dinamis, kaya dengan sumber daya dan aktor baru, perlu diikuti dengan penguatan semangat kolaborasi. Sekali lagi, teknologi informasi dan komunikasi yang telah bermutasi menjadi teknologi sosial perlu direbut elemen feminisme Indonesia untuk menjadi teknologi politik feminis, salah satunya melalui kerja kolaborasi feminis. Kami meniatkan sekaligus berharap kolabrasi dalam KCIF menjadi bagian dari upaya perebutan teknologi tersebut, dan semoga menginspirasi Anda semua yang terlibat dalam konferensi ini. Silakan berkenalan, saling mengenal, berinteraksi, bertukar pikiran, dan berkolaborasi!
Melalui KCIF2025, kami ingin terus mengampanyekan dan me-reclaim feminisme Indonesia sebagai realitas yang plural dan tidak tunggal. Pengakuan atas keragaman feminisme juga berarti pengakuan atas feminisme yang dinamis, yang terus bergerak, memproduksi dan mereproduksi berbagai gagasan dan agenda feminis, berusaha memberikan respons dan jawaban pada berbagai persoalan sosial yang berkembang. KCIF mempraktikkan paradigma pluralitas feminisme dengan menyediakan ruang aman dan nyaman bagi keragaman gagasan dan agenda feminis tersebut, untuk bisa diekspresikan dan diartikulasikan secara bebas dan egaliter.
Tidak berhenti pada pengakuan atas pluralitas feminisme, sebagai konsekuensi dari pengakuan ini, KCIF didedikasikan untuk menjadi ruang akademik dan politik yang inklusif. Inklusivisme adalah jalan politik untuk mengakui, berkomitmen memberi ruang aman, nyaman, dan setara bagi setiap elemen feminisme yang beragam, dan, terpenting, meresistansi segala upaya penyeragaman, penunggalan, dan pembatasan lainnya. Inklusivisme bukan sekadar harmonisasi yang retoris, artifisial, dan manipulatif. Inklusivisme politis adalah dialog yang tidak menabukan otonomi dan kebebasan individu untuk mengartikulasikan pemikiran dan sikap kritis paling ekstrem dan radikal sekalipun. Kami berharap, pesan kebebasan berpikir dalam upaya membangun argumen demi memproduksi dan memperkaya pengetahuan feminis Indonesia yang sedang dikampanyekan KCIF bisa menyertai berbagi forum dalam konferensi ini. Kami percaya dengan kapasitas elemen feminisme Indonesia, termasuk yang menjadi bagian dari KCIF2025 ini, untuk melalui proses kritis dan reflektif dalam semangat kebebasan berpikir dan berpengetahuan.
KCIF2025 mengajukan tema “Di antara Badai Krisis Internal dan Eksternal: Masa Depan Feminisme dan Aktivisme Feminis.” Tema ini menjadi refleksi “visi-misi” kami tentang feminisme yang hidup, dinamis, dan terus melakukan kontekstualisasi dan repositioning di tengah perkembangan sosial-politik yang intens. Dalam proses kontekstualisasi dan repositioning, gerakan feminisme, baik sebagai gerakan politik maupun pemikiran, perlu menyadari berbagai krisis yang menyertai perubahan itu, dengan berbagai implikasinya yang tak jarang berbentuk paradoks dan dilema. Menyadari krisis, kita akan bisa terus memikirkan, mengimajinasikan, dan mengupayakan feminisme “masa depan” dengan engagement yang kuat dan intim --bukan berjarak-- pada berbagai persoalan sosial.
Sekadar laporan singkat, KCIF2025 berlangsung selama delapan hari, dari 14-21 September 2025. Lamanya waktu konferensi tidak terlepas dari jumlah sesi dalam KCIF yang memang “lumayan” banyak, jauh dari KCIF sebelumnya. KCIF2025 berisi total 68 sesi, dengan rincian:
a) 56 sesi panel paralel
b) 5 side event –yang baru dilakukan pada KCIF tahun ini
c) 2 sesi plenary
d) 1 keynote speech
e) 1 diskusi buku
f) 1 roundtable discussion
g) Pembukaan dan Penutupan/Cultural & Networking Nite
KCIF2025 akan mendiskusikan 224 topik dengan melibatkan lebih dari 350 panelis/narasumber/chair/moderator/fasilitator. Para panelis berasal dari latar belakang sangat beragam, menjadi penanda kekayaan dan keragaman feminisme Indonesia. Akademisi, peneliti, konsultan, “specialist”, aktivis, ibu rumah tangga, penyintas, profesional, dan lainnya, membaur dalam ruang-ruang diskusi di KCIF, yang sangat diharapkan menjadi ruang diskusi yang aman, nyaman, analitis, kritis, argumentatif, dan eksploratif. Tahun ini, sampai dengan, ada sebanyak 900-an orang mendaftar sebagai peserta, dari berbagai wilayah di Indonesia dan beberapa tempat di luar Indonesia.
Sekali lagi, dari hati terdalam, terima kasih atas kontribusi Anda pada KCIF2025 dan pada produksi pengetahuan feminis keindonesiaan.
Selamat berselancar, mengarungi samudera pengetahuan feminis Indonesia!
Selamat ber-KCIF!
Jakarta, 12 Agustus 2025
Farid Muttaqin
Conference Chair KCIF2025